Thursday 21 June 2007

CIANJUR SPECIALITY RICES

JUKUT CIRUMPUT

Tuh diditu di tutugan Gunung Gede
Nun disana di bawah kaki Gunung Gede

Upluk aplak pasawahan tan wangenan
Terhampar persawahan tanpa batas

Lir Ibarat permadani ngampar hejo
Bagaikan permadani yang terhampar hijau

Dipirig ku angin leutik ting garupay
Dihembus angin melambai-lambai

Silokana elmu pare
Seperti ilmu padi

Tarungkul ngareusi perbawa linuhung
Merunduk berisi pertanda keagungan

Beas bodas Panumbangan
Beras putih Panumbangan

Cianjur kamasyur kamana-mana
Cianjur terkenal kemana-mana

Lagu di atas adalah tembang Cianjuran. Saya sudah mengenal dan hafal lagu itu sejak dari kecil. Kami bangga, kota kami dikenal banyak orang sebagai penghasil beras berkualitas.

Beras Cianjur yang dimaksud lagu itu adalah beras varietas lokal seperti Pandan Wangi, Cingkrik, Hawara Batu, Hawara Jambu, Gobang Omyok (Baok), Rogol, Banggala, Peuteuy, Beureum Seungit.

Sayang sekali, saat ini banyak sekali varitas lokal unggulan yang sudah punah atau hampir punah.

Petani tidak tertarik untuk menanamnya karena umumnya berumur lebih panjang dan produktivitasnya lebih rendah dengan harga hanya sedikit di atas dibandingkan padi hybrida. Secara perhitungan ekonomis jelas kurang menguntungkan.

Kalaupun sekarang yang ada di pasar mungkin hanya pandan wangi tapi itu pun tidak lagi murni melainkan dioplos atau bahkan bukan beras pandan wangi melainkan varietas lain yang disemprot essen pandan.

Sedangkan bila melihat di pasar atau supermarket ada beras Cianjur Kepala, itu pun isinya bukan beras varietas lokal Cianjur melainkan Beras varietas lain yang ditanam di Cianjur - umumnya beras Muncul dari Karawang.

Saat ini di Cianjur hanya ada segelintir petani tua yang tetap mempertahankan menanam varietas lokal Cianjur, itupun untuk konsumsi keluarganya sendiri karena memang dari segi rasa atau wangi jauh di atas beras hybrida. Bahkan di sebagian kalangan petani beranggapan mengkonsumsi padi berumur panjang lebih berkah (mengeyangkan).

Gasol Pertanian Organik berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan varitas lokal unggulan Cianjur.

Dengan mengucap : BISMILLAH, kami memutuskan untuk menjadi petani yang mengkhususkan di CIANJUR SPECIALITY RICES, dengan tetap mempertahankan kearifan untuk menjaga kelestarian alam dengan sistim budidaya ORGANIK.

Semoga Indonesia sebagai negara agraris dengan mayoritas penduduk yang makanan pokoknya beras, dapat memperkenalkan juga ke seluruh dunia produk beras varitas lokal unggulnya seperti misalnya PANDAN WANGI, atau MERAH WANGI, sejajar dengan dengan Thailand yang mempunyai JASMINE RICE atau India yang berbangga dengan BASMATI RICE -nya.

Kami sangat berterima kasih jika ada rekan-rekan yang dapat memberikan masukan supaya misi ini bisa berjalan baik.

Cianjur, Juli 2006